cookieOptions = {...}; Ciri- ciri protein | My veterinary day
Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

06 Februari 2014

Ciri- ciri protein

Biokimia Veteriner II
 CIRI- CIRI PROTEIN


Oleh: 

Putu Bulan Sasmita Dewi     (1109005040)
Irma Rozalina                       (1109005041)
Elsa Hidayati                        (1109005042)
Elti Febilani                          (1109005047)



FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR- BALI
2012

______________________________________________

DOWNLOAD
______________________________________________


KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah Beliaulah penulis bisa menyelesaikan makalah  ini tepat pada waktu.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dalam cara penulisannya, pemilihan katanya atau dalam penyusunannya. Maka dari itu, penulis sangat memohon pada para pembaca agar memberikan kritik-kritik yang positif dan bisa memperbaiki kekurangan dalam makalah ini.
Denpasar, 19 April 2012




Penulis
______________________________________________

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Beberapa protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a dan b-keratin yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen. (Maisyah, 2009)
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya. Protein-protein yang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil.
Protein merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk mikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan 22 jenis asam amino. Protein ini memainkan berbagai peranan dalam benda hidup dan bertanggungjawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup.
Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21-23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lainnya. (Maisyah, 2009)
Mengetahui pentingnya protein seperti yang telah disebut di atas, maka penting untuk kita mengetahui ciri-ciri protein agar dapat membedakan protein dengan zat lainnya.
1.2              Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.      Apa ciri-ciri protein?
1.3              Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa FKH Udayana mengetahui ciri-ciri protein.
1.4              Manfaat
Manfaat dari penulisan paper ini adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa FKH Udayana mengetahui ciri-ciri protein.
______________________________________________

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Umum Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein.
Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas. Setiap protein individual merupakan senyawa murni.
2. Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu.
4. Berat molekulnya besar, hingga mencapai ribuan bahkan jutaan sehingga   merupakan suatu makromolekul.
5. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, asam amino tersebut berikatan secara kovalen satu dengan yang lainnya dalam variasi urutan yang bermacam-macam membentuk suatu rantai polipeptida.
6. Ada ikatan kimia lainnya mengakibatkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein, sebagai contohnya yaitu ikatan hidrogen dan ikatan ion.
7. Struktur tidak stabil terhadap beberapa faktor, antara lain, pH,radiasi, temperatur, dan pelarut organik..

2.2 Klasifikasi Protein
1) Berdasarkan Fungsi Biologisnya
a) Protein Enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya mempunyai bentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat yang khas, karena hanya bekerja pada substrat tertentu. Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Peroksidase yang mengkatalase peruraian hydrogen peroksida.
(2) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida.
(3) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida.
b) Protein Pengangkut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu dari satu organ ke organ lain melalui aliran darah. Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Hemoglobin pengangkut oksigen.
(2) Lipoprotein pengangkut lipid.
c) Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan.  Yang termasuk golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d) Protein Hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.
e) Protein Pelindung
Protein pada umumnya terdapat pada darah, melindungi organisme dengan cara melawan serangan zat asing yang masuk dalam tubuh.
f) Protein Kontraktil
Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi kemampuan pada sel untuk berkontraksi atau mengubah bentuk. Yang termasuk golongan ini adalah miosin dan aktin.
g) Protein Cadangan
Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein yang disimpan dan dicadangan untuk beberapa proses metabolisme.
 2) Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
a) Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan. Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bila rantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein ini terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah (Winarno, 2004).
b) Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam, dan basa jika dibandingkan dengan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaurasi, yaitu susunan molekulnya berubah yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon (Winarno, 2004).

3) Berdasarkan Komponen Penyusunan
a) Protein Sederhana
Protein sederhana tersusun oleh asam amino saja, oleh karena itu pada hidrolisisnya hanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja. Contoh protein ini antara lain, albumin, globulin, histon, dan prolamin.
b) Protein Majemuk
Protein ini tersusun oleh protein sederhana dan zat lain yang bukan protein. Zat lain yang bukan protein disebut radikal protestik. Yang termasuk dalam protein ini adalah:
(1) Phosprotein dengan radikal prostetik asam phostat.
(2) Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat.
(3) Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat.
4) Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya
a) Protein yang tersusun oleh asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau diperoleh dari protein makanan. Ada 10 jenis asam esensial yaitu isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys),
metionin (met), sistein (cys), valin (val), triptifan (tryp),tirosina (tyr), fenilalanina (phe), dan treonina (tre).
b) Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang bibutuhkan oleh tubuh dan tubuh dapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi reduktif asam keton atau melaui transaminasi. Yang termasuk dalam protein ini adalah alanin, aspartat, glutamat, glutamine. (Tejasari, 2005).
5) Berdasarkan Sumbernya
a) Protein Hewani
Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari hewan,seperti protein daging, ikan, ayam, telur, dan susu.
b) Protein Nabati
Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein jagung, kacang panjang, gandum, kedelai, dan sayuran (Safro, 1990).
6) Berdasarkan Tingkat Degradasi
a) Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
b) Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan denaturasi. Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean, metaprotein) dan protein turunan sekunder (proteosa, pepton, dan peptida) (Winarno, 2004).
 ______________________________________________

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsinya sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Ciri – ciri protein secara umum adalah Susunan kimia yang khas, Bobot molekular yang khas, Urutan asam amino yang khas, Berat molekulnya besar, Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, Ada ikatan kimia lainnya, Struktur tidak stabil terhadap beberapa faktor.
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dibagi atas protein enzim, protein pengangkut, protein struktural, protein hormon, protein pelindung, protein kontraktil, protein cadangan. Berdasarkan struktur susunan molekul terdiri dari protein fibriler/skleroprotei dan protein globuler/sferoprotein.  Berdasarkan komponen penyusunan terdiri dari protein sederhana dan protein majemuk. Berdasarkan asam amino penyusunnya dibagi menjadi Protein yang tersusun oleh asam amino esensial dan Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial. Berdasarkan sumbernya protein terbagi atas protein nabati dan protein hewani. Berdasarkan tingkat degradasi protein dibagi atas  Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel dan  Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan denaturasi.

3.2 Saran
Disarankan kepada pembaca paper ini agar menggunakan ilmu tentang ciri-ciri protein ini sebaik-baiknya.

 ______________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

Maisyah, R.G. 2009. Protein1. Visited on: [2012, 17 April]. Available at: [http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/protein/]
Naufal, A.M.R. 2011. Jenis-jenis protein serta Ciri-ciri Protein. Visited on: [2012, 17 April]. Available at: [http://www.diwarta.com/331/jenis-jenis-protein-serta-ciri-ciri-protein/].
Tejasari. 2005. Nilai-Gizi Pangan. Jogjakarta: Graha Ilmu
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama


You migh also like:

Resent post


Recent Posts Widget