cookieOptions = {...}; MSG | My veterinary day
Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

23 Desember 2013

MSG

Kesehatan Masyarakat Veteriner
KEAMANAN MENGONSUMSI MONOSODIUM GLUTAMAT



IRMA ROZALINA
1109005041
Kelas A



FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR- BALI
2013

_____________________________________________

DOWNLOAD
_____________________________________________

PENDAHULUAN

Monosodium Glutamat (MSG) dengan nama ilmiah Sodium 2-Aminopentanedioate yang rumus kimianya HCOCCH(NH2)2COO-NA atau C5H8NNaO4 adalah hasil campuran asam glutamat dan natrium Hidruksid yang merupakan garam natrium dari asam glutamat, salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah, yang terbentuk secara alami
Addiktif ini pertama kali diisolasi dari ganggang laut kombu oleh ilmuwan Jepang pada tahun 1908. Orang jepang menyebutnya aji-no-moto (sekarang menjadi salah satu merk dagang salah satu MSG) yang artinya "intisari rasa" atau "pusat citarasa". Hal ini  tidak terlepas dari kebiasaan orang Jepang untuk memanfaatkan glutamat dalam ganggang laut untuk membuat sup yang lezat. Kini sekitar 200.000 ton MSG murni diproduksi setiap tahunnya.
Glutamat memiliki peranan fisiologis penting pada tubuh yaitu melalui reseptor yang terdapat pada lidah dan lambung, glutamat dari makanan akan menstimulasi otak untuk mendorong lambung dan pankreas memproduksi cairan pencernaan. Akibatnya pencernaan menjadi lebih lancar dan tubuh akan mendapatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukannya setiap hari (A.M. San Gabriel, T. Maekawa, H. Uneyama, S. Yoshie and K. Torii, 2007).
Otak memerlukan glutamat sebagai neurotransmitter. Di dalam otak, enzim mengkatalis dekarbosilasi asam glutamat menjadi gamma-asam aminobutrat Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak sedangkan gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Sehingga mengkonsumsi MSG berlebihan dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.
Selain itu penggunaan addiktif ini juga menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti alergi pada orang yang peka, kehilangan kepekaan indra pengecap, kebutaan hingga kanker.



_____________________________________________


MASALAH

Masalah yang diangkat pada tugas ini adalah apa dampak dan bahaya monosodium glutamant bagi tubuh dan apakah addiktif ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari.



_____________________________________________


PEMBAHASAN

A.  Sejarah Monosodium Glutamat
MSG (Monosodium Glutamate) ditemukan pada tahun 1908 oleh ilmuwan jepang, Dr. Kikanae Ikeda. Beliau berhasil menemukan zat yang dapat menyedapkan rasa dari rumput laut. Dan pada masa itu, rumput laut adalah bumbu yang kerap  digunakan masyarakat jepang untuk memasak.
Pada bulan april 1968, Robert Ho Mon Kwok menulis surat kepada New England Journal of Medicine yang berisi keluhannya setelah menyantap chinese food,  sekitar 15-20 menit ia merasakan bagian belakang lehernya berasa kebas dan perlahan-lahan menjalar ke punggung dan kedua tangannya. Ia juga merasa lemas dan jantung berdebar kencang, dari surat inilah di kenal istilah Chinese Restaurant Syndrome yang digunakan untuk menyebut gejala yang ditemui setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak MSG.

B.  Cara Kerja Monosodium Glutamat
Cara kerja addiktif makanan ini terletak pada glutamatnya. Glutamat berfungsi sebagai neurotransmitter yang mengirimkan sinyal ke otak. Sinyal ini kemudian diterjemahkan oleh otak sebagai sensasi gurih dan lezat pada makanan. Namun tambahan rasa lezat ini tidak berlaku pada semua jenis makanan. Glutamat hanya bereaksi sebagai neurotransmitter pada makanan yang memiliki rasa dasar asin dan asam, seperti pada gulai dan sayur. 
Di dalam otak, enzim mengkatalis dekarbosilasi asam glutamat menjadi gamma-asam aminobutrat seperti berikut:

Asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat mempengaruhi transmisi signal didalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, sementara gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak. 
C.  Penelitian tentang Monosodium Glutamat
Setelah kejadian Chinese Restaurant Syndrome  banyak peneliti yang melakukan riset tentan zat addiktif ini untuk bahaya atau tidaknya MSG ini. Pada awalnya yang dipakai percobaan itu anak ayam, anak bebek, kelinci dan monyet.
Tahun 1971, Shimizhu mengadakan penelitian dan melaporkan bahwa MSG yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumannya menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak. Pada 1973 Greenberg melaporkan hahwa Tikus kecil yang diberi pakan MSG ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.
Dan 1973 Snapir melaporkan bahwa anak ayam sudah diberi MSG, jumlah sel otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang normal tanpa diberi MSG. Sedang yang dilaporkan oleh Baptist (1974) yaitu “MSG di Singapura menyebabkan penyakit radang hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) bagi anak-anak sekolah.”

Penelitian juga dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Jepang, Ministry of Health, Labour and Welfare of Japan (Kōsei Rōdō Daijin), yang percobaan dengan cara memberi larutan MSG 2% terhadap beberapa anak ayam dan hasilnya semua anak ayam tersebut mati.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Dr. Iwan T. Budiarso yang hasilnya yaitu anak ayam dan anak bebek yang diberi MSG itu mati. Sedangkan anak ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.
Dr. Achmad Ramli, Kctua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga dari Lembaga Farmasi Nasional Kesehatan Republik Indonesia. dan Kepala Balai Penelitian Kimia P.N. Nupikayasa menyatakan bahwa MSG tidak menimbulkan hahaya terhadap kesehatan kalau dalam pemakaiannya sewajarnya.



D.  Dampak Monosodium Glutamat bagi Kesehatan
Dampak kesehatan yang ditemukan pada pengkonsumsi addiktif ini diantaranya:
1.      Indra tidak responsif
Jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan MSG maka akan membuat indera perasa kita menjadi kebal, sehingga membuat kita merasa ketagihan untuk mengkonsumsinya.
2.      Kebutaan.
MSG dapat menghancurkan reseptor pada sel-sel di retina dan menurunkan kemampuan syaraf untuk menerjemahkan sinyal yang diberikan.
3.      Kerusakan Sel Jaringan Otak
Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG (Monosodium Glutamat) sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak (Anonimous 2006).
4.      Alzeimer
Selain itu juga dapat menyebabkan Alzheimer (sindrom apoptosis sel-sel otak pda saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil), Migren dan gangguan tidur


5.      Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen.
Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).
6.      Obesitas
Orang yang sering mengkonsumsi MSG lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang jarang mengkonsumsi MSG.
7.      Kanker
Glutamat pada addiktif ini dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama.
Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis. DNA yang secara konstan terserang radikal bebas, lama-kelamaan bisa memicu aktifnya sel kanker, terutama kalau kita mempunyai riwayat kanker. Apabila sel kanker sudah aktif, maka penyakit kanker tidak bisa dihindari lagi.

_____________________________________________


SIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan dapat diketahui bahwa pengkonsumsian Monosodium Glutamat yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari kehilangan kepekaan indera hingga kanker. Hal ini diketahui dari penelitian yang telah dilakukan diberbagai negara dari Tahun 1971 yang dilakukan oleh  Shimizhu hingga di Indonesia yang dilakukan oleh Dr. Achmad Ramli.
MSG meski memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan cukup aman dikonsumsi selama tidak berlebihan. Meski dinilai aman, MSG hendaknya tidak dikonsumsi terlalu sering.
Takaran penggunaan zat addiktif ini belum ada ketentuan bakunya dalam beberapa sumber menyebutkan pada orang dewasa adalah takarannya 6 mg/kg berat badan atau maksimal 2 gram tiap harinya. Sumber lainnya menyebutkan konsumsi MSG  0,3-1 gr sehari dan untuk ibu menyusui menyantap MSG 100mg/kg berat badan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88, penggunaan MSG dibatasi secukupnya, tidak boleh berlebihan.  Sedangkan batasan aman yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan.

_____________________________________________


DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Rofa Yulia. 2012. Rahasia Penyedap Rasa (MSG) dan Kontroversi Akannyahttp://share-pangaweruh.blogspot.com15 Desember 2013

Ridwan2012MSG, penyedap rasa masakan, Bagaimana cara kerjanya dan amankah?http://semangatku.com. 15 Desember 2013

Syifa, Fatasyaa, dkk. Efek MSG terhadap Kesehatan. http://catatankimia.com. 15 Desember 2013

Iraiyai. 2011. Dampak Buruk MSG. http://iraiyai.wordpress.com. 15 Desember 2013
Halalamansehat. Dampak Negatif dan Bahaya MSG bagi Kesehatan Tubuh
http://halalamansehat.com. 15 Desember 2013
Bikinngiler. 2011. Mengenal Bahaya mengkonsumsi penyedap rasa yang ber-MSG. http://bikinngiler.wordpress.com. 15 Desember 2013

Judarwanto, widodo. 2011. Fakta Ilmiah MSG Amanhttp://kesehatan.kompasiana.com. 22 Desember 2013

Wikipedia. 2013. Monosodium glutamat. http://id.wikipedia.org22 Desember 2013

Pipih, cie. 2011. Vetsin Sang Kontroversi!. http://emonmeong.wordpress.com22 Desember 2013

Malino, jupri. 2013. Apakah MSG Royco, Masako, Mie Instan Aman Dikonsumsi?http://mens-womens-rubrics.blogspot.com. 22 Desember 2013


You migh also like:

Resent post


Recent Posts Widget