Berdasarkan
jurnal “Analisis Faktor Risiko Penyakit Distemper pada Anjing di Denpasar” yang
meneliti tentang faktor- faktor yang dapat meningkatkan
prevalensi risiko anjing terkena penyakit distemper seperti faktor inang (jenis
kelamin, umur, status vaksinasi) dan lingkungan (musim) diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Inang
·
Jenis kelamin:
Jenis kelamin tidak terlalu berpengaruh, penelitian menunjukkan
tidak ada perbedaan kepekaan terhadap penyakit distemper antara jenis kelamin
jantan dan betina
·
Umur
Distemper
lebih berisiko pada anjing muda. Persentase risiko
Anjing yang berumur kurang dari 12 bulan adalah 4,97%, sedangkan prevalensi
pada anjing berumur di atas 12 bulan 1,05%.
·
Status Vaksinasi
Vaksinasi
cukup membantu mengurangi risiko penyakit distemper.
Pada anjing yang tidak divaksin 350 kali lebih beresiko daripada anjing yang divaksinasi
lengkap. Vaksinasi sebaiknyadilakukan saat antibodi maternal menurun dan
diikuti dengan booster secara periodik hingga anjing mendapat vaksinasi
secara lengkap
2. Lingkungan
·
Musim:
Kasus distemper di Denpasar tidak secara nyata dipengaruhi oleh
faktor musim. Prevalensi pada musim hujan 3,49% (45/1.246) dan pada musim
kemarau 4,45% (60/1.289)