cookieOptions = {...}; Dampak polimer plastik terhadap hewan | My veterinary day
Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

22 November 2013

Dampak polimer plastik terhadap hewan

Tugas Mandiri Kesehatan Masyarakat Veteriner
DAMPAK POLIMER PLASTIK TERHADAP HEWAN



IRMA ROZALINA
1109005041
Kelas A

  
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR- BALI
2013

 ___________________________________________________________

DOWNLOAD
___________________________________________________________

PENDAHULUAN
Polimer (terutama plastik) merupakan produk sering digunakan dalam keseharian kita karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk lainnya seperti fleksibel, tidak mudah pecah, digunakan dalam laminasi (dengan kombinasi bahan kemasan lain), dapat menoleransi panas, beraneka warna, tidak mudah rusak dan harganya yang relatif murah dan mudah didapatkan, praktis dan ringan.
Umumnya, plastik digunakan sebagai bahan kemasan makanan dalam bentuk kemasan permanen dalam industri makanan, botol plastik, atau berbentuk kantong plastik kresek. Selain itu polimer ini juga digunakan sebagai bahan baku untuk mainan anak-anak, perabotan rumah tangga, alat listrik, komponen elektronik, sepeda motor, keperluan interior bangunan dan lain sebagainya.
Plastik dibuat dari berbagai bahan kimia seperti polypropilene, polyetilene, polyvinyl chloride danpolycarbonate. Untuk membuat plastik menjadi kaku ditambahkan bahan filler, juga ada compound untuk proses pewarnaan, agar plastik menjadi licin dan lentur maka ditambahkan bahan yang disebut plastikizers yang terdiri dari kumpulan phthlate ftalat (ester turunan dari asam ftalat) yang dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker (karsinogenik).
Selain itu plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami (non-biodegradable). Akibatnya polimer ini akan menumpuk dan berdampak pada lingkungan terutama hewan. Hewan-hewan yang berada disekitar tumbukan tersebut terjebak dan tidak jarang mereka menganggap kantong plastik tersebut sebagai makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya, ketika hewan mati karena kantong plastik, plastik itu tidak akan hancur dan dapat meracuni hewan lainnya.



___________________________________________________________

MASALAH
Masalah yang diangkat pada tugas ini adalah apa saja kandungan toksik pada polimer plastik sehingga berdampak bagi hewan baik secara fisiologi maupun kimiawi. Dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak- dampak negatif sampah plastik pada hewan.




___________________________________________________________

PEMBAHASAN

A.  Kandungan toksik polimer
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit- unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani, yaitu: “poly” yang berarti banyak, dan “mer” yang berarti bagian (Malcom Steven, 2004). Dan  polimer juga merupakan bahan yang penting dalam pembuatan bahan-bahan tertentu. Beberapa contoh bahan polimer yaitu resin phenolformaldehyde, urea formaldehyde, poliester, epoksi dan lainnya.
Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk, tahan karat (Hyer, 1998). Akan tetapi polimer memiliki kekurangan seperti beberapa bahan yang berbahaya bagi kesehatan, lingkungan, dan juga beberapa sifat mekanis seperi kekakuan dan kekuatan rendah. Oleh karena itu agar diperoleh bahan yang lebih baik, maka polimer tersebut dipadukan dengan bahan yang lain yang berfungsi sebagai bahan penguat seperti: serat (fiber), partikel (particulate), lapisan (lamina) dan serpihan (flakes).
Pada saat ini berbagai industri telah menggunakan bahan-bahan  yang diperkuat oleh bahan campuran mulai dari industri perabot rumah tangga (panel, kursi, meja), industri kimia (pipa, tangki, selang), alat-alat olah raga, bagian-bagian mobil yang salah satunya bumper mobil, alat-alat listrik, industri pesawat terbang (badan pesawat, roda pendarat, sayap dan baling baling helikopter) dan industri perkapalan (salah satunya body speed boat).
Polimer merupakan bahan yang sangat berbahaya karena kebanyakan bahan polimer seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh, ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat).
Beberapa contoh pelembut adalahepoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000)

B.  Dampak polimer bagi hewan
Penggunaan polimer plastik selalu meningkat dari tahun ke tahun, sekarang diperkirakan terdapat  sekitar satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat. Hal ini tentu sangat berdampak terhadap ekosistem. Rusaknya ekosistem akan berdampak terhadap organisme yang hidup didalamnya terutama hewan.
Kerusakan ini disebabkan penggunaan bahan pelembut pada pembuatan plastik seperti PCB misalnya, dapat menimbulkan masalah kesehatan. Bahan ini dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker (karsinogenik) dan telah dilarang penggunaanya sekarang.
Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen yang dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat pada hewan dan mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999)
Kandungan toksin styrofoam  selain menyebabkan kanker, dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian,  bisa menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Begitu juga asbes yang biasa digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah.
Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama. Serat yang terlepas ini akan menyebabkan keracunan.
Selain itu bahan kemasan berupa bahan yang mengandung senyawa organik volatil, fenil isosianat, dan banyak bahan lain sangat berbahaya jika masuk kedalam pencernaan yang menimbulkan diare, keracunan, muntaber. Penggunaan bahan yang melibatkan liqnin sulfonate dapat menyebabkan kanker, dan masih banyak lagi. Racun-racun dari partikel plastik ini jika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai dalam tanah seperti cacing.
Permasalahan berikutnya adalah waktu yang dibutuhkan oleh plastik untuk terurai. Butuhkan ratusan tahun untuk terurai dengan sempurna. Plastik yang tidak hancur ini bisa saja termakan oleh hewan. Jika  termakan dapat membunuhnya. Mereka dapat tersedak dan tercekik karena memakan sampah yang dapat menyumbat saluran pernfasan.
Atau masuk ke perut mereka kemudian mereka tidak dapat memproses makanan karena saluran pencernaan mereka terblokir, menyebabkan mereka perlahan kelaparanPlastik mengandung bahan-bahan kimiawi atau bakteri patogen dalam jumlah banyak yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna sehingga menyebabkan kematian.
Selain mereka dapat terjebak pada biasanya karena mereka tertarik oleh sisa makanan pada botol atau gelas plastik sehingga kepala mereka terperangkap di dalamnya. Satwa yang lebih besar mungkin lidah mereka akan terlukanya. Hewan seperti kucing, rubah, burung camar, tikus dan anjing sering menggeledah di tempat sampah. 
Tali pancing yang dibuang sembarangan dapat terkait pada kaki, sayap, atau leher unggas air seperti angsa. Pancing bisa saja terjebak di tenggorokan burung. Mamalia kecil untuk mencari makanan sering mendapatkan kepala mereka terjebak di botol.
Mengganti tutup pada botol dan guci sebelum membuang dapat membantu mencegah hewan dari terperangkap. Burung, ikan, dan mamalia dapat terjerat oleh wadah plastik.Hal ini dapat dicegah ini dengan memotong plastik  yang berbentuk wadah ini sehingga mereka tidak terperangkap.
Tidak hanya itu plastik jika dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan kemandulan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir cacat.

C.  Cara mengurangi dampak negatif sampah plastik
Agar menghindari dampak negatif plastik terhadapa satwa ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1.      Jangan buang sampah sembarangan.
2.      Minimalkan penggunaan plastik non-biodegradable
3.    Bedakan sampah organik dan non organik agar hewan tidak termakan zat toksik ketika mencari makan di sana.
4.      Potong plastik yang berbentuk wadah ataupun cincin dan buang ke dalam kantong sampah yang tertutup. Jika tidak tertutup rapat sampah- sampah yang kecil dapat menimbulkan ancaman bagi hewan di TPA.
5.      Buang dengan benar pancing longgar, kantong plastik, pembungkus makanan, sedotan, tutup botol, dan hal lain yang tampaknya tidak aman bagi satwa liar
6.      Himbau orang lain tentang perlunya melindungi hewan dari sampah.
7.  Terlibat dengan pembersihan masyarakat seperti Hari Bumi lebih baik lagi melalukukan pembersihan lingkungan secara rutin. Ambil sampah di lapangan atau di sepanjang jalan, mengambilnya gunakan sarung tangan.
8.      Jangan membakar sampah plastik
9.      Gunakan kembali atau daur ulang sampah plastik

___________________________________________________________

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Polimer terutama plastik memiliki banyak keunggulan namun disamping itu plastik memiliki dampak negatif seperti toksisitanya sehingga bersifat karsinogen, kemandulan hingga kematian pada hewan.
Hal yang dapat kita lakukan untuk menguranginya adalah tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi pemakaiannya, buang sampah dengan benar, bersihkan lingkungan dan menghimbau masyarakat agar menyadari dampak sampah, gunakan plastik atau mendaur ulangnya juga dapat dilkukan, dan jangan membakar sampah

Saran
Seperti yang telah diuraikan bahwa sampah plastik sangat berdampak pada kehidupan ini khususnya hewan. Karena sampah plastik telah sangat banyak sehingga ada dimana- mana dan menjadi polutan yang tertinggi. Oleh sebab itu kita tidak bisa hanya menutup mata terhadap hal ini.
Usaha penanggulan terhadap polusi yang disebabkan plastik ini harus dilakukan diantaranya dengan pemakaian kantong plastik biodegradable, membersihkan lingkungan dengan rutin, bedakan sampah organik dan organik sebelum membuangnya agar satwa yang mencari makan tidak memakan sampah sehingga mengganggu kelangsungan hidupnya.
Selain itu potong plastik yang dapat menjebak, eratkan pembungkus sampah agar tidak mudah berserakan dan jangan membakar sampah plastik karena dapat mencemari udara sekitar.



___________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

Sheftel , Victor O. 2000. Indirect Food Additives and Polymers: Migration and Toxicology. CRC Press
Mufti,Muhammad. 2012.  Jangan Salah Memilih Plastik. http://halamanputih.wordpress.com/tag/kelemahan-bahan-plastik/24 Oktober 2013
Fiqih, Muhamad Izzul. 2013. Dampak Plastik Terhadap lingkungan. http://fiqi15.mywapblog.com/dampak-plastik-terhadap-lingkungan.xhtml24 Oktober 2013

Malcolm P. Stevens. 2004. Polymer Chemistry: An Introduction. USA: Oxford University Press

Hyler, M.W. Stress Analysis of Fiber- Reinforced Composed Materials, New York:WCB McGraw- Hill, Inc.
Awang MR. 1999. Bahaya bahan kimia dalam pembungkus plastik. http://www.prn2.usm.my/mainsite/bulletin/kosmik/1999/kosmik12.html
Chintimini Wildlife Rehabilitation Center. 1999. Litter and Pollution
http://www.chintiminiwildlife.org/Education/LivingWithWild/Litter.htm 13 Oktober 2013
RSPCA. 2013. Litter costs lives. http://www.rspca.org.uk/allaboutanimals/helpandadvice/litter
13 Oktober 2013
Barbalace, Roberta C. Protecting Wildlife from Trash. http://environmentalchemistry.com/yogi/hazmat/articles/trash.html 13 Oktober 2013

You migh also like:

Resent post


Recent Posts Widget