Arista Novi Sandra 11-26
Priscilla Maria Sariyono Putri 11-27
Muhammad Andry Rahim 11-30
Agar Sektiono Widodo 11-32
Irenius Rea Adja Dji 11-33
Nur Hanifah Septiani 11-34
Cyrilus Jefferson Bour 11-35
Bina Ichsantya 11-36
Putu Bulan Sasmita Dewi 11-40
Irma Rozalina 11-41
Muhammad Andry Rahim 11-30
Agar Sektiono Widodo 11-32
Irenius Rea Adja Dji 11-33
Nur Hanifah Septiani 11-34
Cyrilus Jefferson Bour 11-35
Bina Ichsantya 11-36
Putu Bulan Sasmita Dewi 11-40
Irma Rozalina 11-41
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
______________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hewan kesayangan
seperti anjing biasa dipelihara selain untuk teman dan penjaga rumah, anjing
juga dapat diikut sertakan dalam kontes kecantikan. Dalam hal ini maka muncul
berbagai macam operasi kosmetik yang sering dilakukan pada hewan seperti
operasi Tail Docking dan Declawing. Tail docking atau caudectomy adalah istilah
yang digunakan untuk menggambarkan pemendekan ekor dengan cara amputasi. Tail docking atau caudectomy adalah operasi
kosmetik pada anak anjing yang dilakukan pada umur tiga sampai lima hari.
Adanya tampilan ekor
yang tegak atau melingkar kesamping, merupakan masalah yang paling sering
dikeluhkan oleh para pemilik anjing.
Dimana performens/penampilannya tampak kurang gagah atau sempurna. Tail
docking atau caudectomy, merupakan suatu tindakan bedah yang bertujuan untuk
mengamputasi ekor suatu hewan untuk tujuan estetika maupun terapi kasus seperti
neoplasia, luka terbuka, ulcus coccygealis, paralisis ekor, dan sebagainya.
Namun, dengan semakin
berkembangnya kepedulian manusia terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan,
terutama di negara maju, caudectomy yang hanya bertujuan demi estetika atau
mengikuti trend saja sudah dilarang.
TUJUAN PENULISAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana teknik
operasi caudectomy atau tail docking, dan bagaimana terapi
post-operasinya. Hal-hal ini akan
diperlukan nanti sebagai referensi pengetahuan jika sudah menjadi dokter hewan
nanti.
MANFAAT PENULISAN
Setelah melakukan
peraktikum diharapkan para mahasiswa dapat mengerti dan
mengetahui manfaat dan kegunaan tail docking. Selain itu diharapakan mahasiswa
mengerti dan mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan operasi tail docking.
______________________________________________
BAB II
PREOPERASI
DAN ANESTESI
PREOPERASI
·
Persiapan Obat dan Alat
Obat yang harus
dipersiapkan adalah obat Premedikasi yang meliputi atropin sulfat, obat
Anastesi yang meliputi Xylasin dan Ketamin, antibiotik cair, dan obat anti
parasit spray. Alat yang digunakan adalah seperangkat alat bedah minor.
·
Persiapan Tempat Operasi
Tempat operasi yang
digunakan harus bersih. Letakkan alas plastik di atas meja yang ajak
digunakan.
·
Persiapan Operator
Sebelum melakukan
operasi, baik operator maupun co-operator harus terlebih dahulu melepas semua
asesoris yang dapat menggangu jalannya operasi. Tangan operator dan co-operator
harus steril dalam melakukan operasi untuk menghindari adanya infeksi bawaan
dari luar tubuh hewan. Tangan dicuci dengan menggunakan air bersih dan sabun,
setelah itu dapat dibasahi kembali dengan larutan alkohol 70%. Gunakan hand
gloves agar darah tidak langsung mengenai tangan.
ANASTESI
Sebelum melakukan anastesi, terlebih dahulu
dilakukan pengecekan dan pendataan
terhadap pasien meliputi hal berikut :
-
Hewan :
Anjing
-
Berat :
3 kg
-
Umur :
1,5 bulan
-
Warna :
hitam
-
Nama Pemilik : Agar Sektiono Widodo
-
Alamat :
Jalan Tukad Buaji Gg. Kenanga No. 20
-
No HP :
08723476532
Sebelum operasi
dilaksanakan, pasien yang telah diperiksa keadaan fisik dan dipuasakan terlebih
dahulu selama 8-12 jam yang bertujuan untuk menghindari dampak hipersalivasi
dan vomit pada pemberian anastesi. Kemudian anjing di timbang untuk menghitung dosis obat premedikasi dan
anastesinya. Perhitungannya adalah sbb :
Rumus = Berat badan x dosis anjuran
sediaan
a. Atropin sulfat = 3x(0.02-0.04) = 0,24 – 0,48 ml
0.25
b. Ketamin = 3x(10-15) = 0,24 – 0,48 ml
100
c. Xylasin = 3x(0.02-0.04) = 0,24 – 0,48
ml
0.25
Pasien di beri Atropin dengan dosis 0,3 ml. Setelah 10
menit anjing kemudian dianastesi dengan pemberian ketamin 0,3 ml dan xylasin
0,3 ml. Anjing teranastesi pada menit ke 4 setelah penyuntikan. Kemudian anjing
di baringan dengan posisi dorsal recumbency. Rambut di sekitar daerah yang akan
dioperasi digunting dan
daerah tersebut dibersihkan dengan alkohol.
______________________________________________
BAB III
PROSEDUR OPERASI
OPERASI
TAIL DOCKING
1.
Menentukan tempat pemotongan dan adakan
pembersihan rambut pada daerah yang akan ditail docking.
2.
Sebelum dipotong dilakukan pemasangan karet
untuk mengurangi pendarahan.
3.
Kulit diincisi pada bagian distal dari
tempat pemotongan ekor. Dalam kasus ini, kelompok kami memutuskan lokasi
operasi adalah pada tulang intercoccegealis 2-3
4.
Lakukan preparasi pada jaringan
dibawahnya ke arah proksimal sampai ditempat pemotongan
5.
Tarik kulit ke arah proksimal lalu
ligasi 3 pembulih darah yang ada dengan benang cat gut pola jahitan simple interupted
6.
Lepas ikatan karet agar terlihat daerah
yang akan
dipotong
7.
Pemotongan tulang ekor diusahakan tepat
di intercoccygeal
8.
Sisa muskulus dilipat ke atas dan
dijahit, kulit dibentuk setengah lingkaran dan dijahit dengan pola jahitan
simple interupted menggunakan benang non-absorbable
OPERASI
DECLAW
1. Pada
anjing ini dilakukan bersamaan dengan tail docking dengan menggunakan anastesi
yang sama untuk menghindari rasa sakit
2. Area
pada dewclaw yang akan diincisi dibersihkan rambut untuk mencari pangkal dari
jari yang belum terhubung dengan kaki
3. Jari
kaki yang belum sepenuhnya berkembang langsung diiris dengan scapel
4. Pembuluh
darah didaerah incisi dilegasi untuk menghindari pendarahan dengan menggunakan
benang catgut pola simple interupted
5. Selanjutnya
bekas irisan dijahit dengan benang nonabsorbable dengan pola simple interupted
______________________________________________
BAB IV
HASIL DAN PASCA
OPERASI
PASCA OPERASI TAIL DOCKING DAN DECLAW
Setelah opersi selesai
dilakukan daerah sekitar jahitan dibersihkan dengan alkohol. Diatas luka yang
telah dijahit ditetesi antibiotik penstrep. Pasien disuntikkan penstrep melalui
intra muskular sebanyak 0,5 ml. Setelah itu, daerah yang dilakukan operasi
diperban dengan menggunakan kasa agar melindungi luka.
______________________________________________
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
SIMPULAN
Pada operasi Tail
Docking, hal yang harus diperhatikan adalah ligasi tiga pembuluh darah yang ada
pemotongan tulang ekornya harus tepat di inter coccigealis yang
diinginkan. Hal ini bertujuan agar
mencegah pendarahan yang berlebih dan tidak adanya sisa tulang bila terjadi
pemotongan yang tidak tepat.
Pada operasi declaw,
yang harus diperhatikan adalah meligasi pembuluh darah lateral yang ada pada
digiti.
SARAN
Dokter hewan harus
memperhatikan animal welfare saat operasi.
______________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Sudisma, I.G.N. 2006. Ilmu Bedah
Veteriner dan Teknik Operasi. Bali : Udayana University Press
Fadeyemi, Akinrinmade Joseph. 2013. Tail docking in dogs: Evaluation of current
practices and ethical aspects in southwest Nigeria. Department of
Veterinary Surgery and Reproduction, University of Ibadan, Nigeria : Journal of
Veterinary Medicine and Animal Health Vol. 6(1), pp. 18-24, January, 2014
Quartarone, Valeria. 2012. A comparison of laws preventing unnecessary canine cosmetic surgery in
Italy and in the Czech Republic. University of Veterinary and
Pharmaceutical Sciences Brno, Czech Republic : ACTA VET. BRNO 2012, 81: 083–088